Halo para netter dan followers blog ku :)
berdinding tebal, beralas pasir
bermandikan debu
bertualang
di kegundahan, kegelisahan
kemungkaran, kemunafikan
terlukis garis lima senti di permukaan
mencoba merintih mengurai
menikam sembilu dalam dimensi kelabu
tak berdaya, tetap kuasa
dua puluh empat jam warta
diliputi warna dan aneka
dua tiga berkali empat
memasuki ruang kehidupan yang sunyi
Padang, 5 Januari 2012
Arief Rayyan Pratama, SMA Negeri 1 Padang
Sekedar tambahan, puisi ini benar-benar ngalir gitu aja di kertas pas aku nulisnya. Tanpa editan, tanpa mikir panjang, dan tanpa persiapan ketat sama sekali. Aku sendiri sebagai penulis masih kurang nangkep sama tulisan ku sendiri (kalo gak nangkep ngapain dituliiiiis -"-)
Yah, tapi itulah namanya sastra. Mudah datang, mudah pergi, disaat butuh ia tidak timbul, dikala tak memerlukannya dia menghampiri. Yang terpenting, jalani aja. :)
Kali ini, aku akan mempersembahkan sebuah karya puisi (pertama) ku seperti yang telah aku utarakan sebelumnya di posting pertama ku :D
Jangan segan-segan ya buat beri komentar, saran, kritik, tanggapan, opini, ... (panjang amat rif --a) wkwkwk xD
Okay, check this out guys! :)
Cela
berdinding tebal, beralas pasir
bermandikan debu
bertualang
di kegundahan, kegelisahan
kemungkaran, kemunafikan
terlukis garis lima senti di permukaan
mencoba merintih mengurai
menikam sembilu dalam dimensi kelabu
tak berdaya, tetap kuasa
dua puluh empat jam warta
diliputi warna dan aneka
dua tiga berkali empat
memasuki ruang kehidupan yang sunyi
Padang, 5 Januari 2012
Arief Rayyan Pratama, SMA Negeri 1 Padang
Sekedar tambahan, puisi ini benar-benar ngalir gitu aja di kertas pas aku nulisnya. Tanpa editan, tanpa mikir panjang, dan tanpa persiapan ketat sama sekali. Aku sendiri sebagai penulis masih kurang nangkep sama tulisan ku sendiri (kalo gak nangkep ngapain dituliiiiis -"-)
Yah, tapi itulah namanya sastra. Mudah datang, mudah pergi, disaat butuh ia tidak timbul, dikala tak memerlukannya dia menghampiri. Yang terpenting, jalani aja. :)